Senin, 30 Januari 2012

Keluarga Sakinah


Oleh: Sari Nurulita
Kisah-kasih masa lalu, sejatinya hanyalah kisah usang yang harus dikubur dan tidak diulik kembali di kemudian hari.



Lihat ke depan, bukan ke belakang. Setiap orang pasti memiliki masa lalu entah itu kelam atau indah. Jika masa lalu buruk, ada yang memilih untuk melupakan dan menutupinya sehingga pasangan hidupnya tidak mengetahuinya sama sekali. Sebab kelam dikhawatirkan akan menerpa kehidupan rumah tangganya, maka ada juga orang yang memutuskan untuk menceritakannya kepada pasangan. Terutama dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan fisik, seksual, dan emosi. Dengan berbagi kisah, siapa tahu pasangannya bisa membantu mengatasi semua kekecewaan di masa lalu.

Namun sebelum bercerita kepada pasangan, terlebih dahulu kita bisa memastikan bahwa pasangan siap mendengarkan kisah masa lalu kita. Sebab masa lalu yang diutarakan tak lebih dari sekedar rentetan sejarah hidup yang bisa diambil hikmahnya.
Ironisnya bila kita merupakan orang yang sulit menerima masa lalu pasangan namun selalu ingin mengetahui sisi kehidupan pasangan dimasa yang sudah lampau. Nah, jika ini terjadi, berhentilah melakukan hal tersebut. Cukup ketahui yang penting saja dari dirinya.

Seorang psikolog Dr. Phil McGraw yang popular setelah mengisi acara talkshow kenamaan, Oprah Winfrey Show, menuliskan beberapa tipsnya dalam bukunya Life Strategis: Doing What Works, doing What Matter.
  • Lihat sendiri masa lalu anda. Apakah Anda berhak untuk memberikan penilaian atas masa lalu pasangan . Kalau memanh tidak bisa menerima masa lalu pasangan, itu masalah anda sendiri. Suami/istri tidak perlu melakukan apapun atas permasalahan tersebut.
  • Cobalah sadari kalau pasangan bukan dilahirkan saat ia mulai berkencan anda. Tentu dia punya masa lalu dan jadi kehidupannya tak selamanya berjalan mulus.
  • Terimalah pasangan apa adanya, sisi buruk dan baiknya. Jadikan kelebihan dan kekurangannya itu sebagai cara untuk memperkuat ikatan anda dan dirinya.


Apapun yang terjadi pada kehidupan asmara kita sebelumnya, suami/istri seyogyanya lebih fokus pada keadaan yang dijalaninya saat ini. Tak peduli seberapa baik atau buruk mantan kekasih di masa lalu. Sebab boleh jadi kenangan manis yang tersisa dari masa lalu belum tentu indah bila kita berjodoh dengan orang-orang di masa lalu.

Manis ataupun buruk, masa lalu yang hadir kembali mewarnai kehidupan rumah tangga pada akhirnya tidak mungkin bisa dihindari. Masa lalu akan senantiasa hadir mengikuti ritme kehidupan manusia. Ia hadir baik hembusan angin yang sedang menderu ke arah yang sedang berlangsung bahkan masa yang akan datang. Satu sama lain saling berkaitan. Sebab itulah siapa pun tidak bisa menghindarinya kendati kita telah mengklaim menguburnya hidup-hidup.

Tetapi, bagaimanapun masa lalu mengintai kehidupan kita, toh kini kita sedang menapaki kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan nyata yang sedang kita bentuk menuju kehidupan di masa depan. Kehidupan dirancang bangun dengan segenap kekuatan cinta dan restu keluarga besar.


Sumber:
Hidayah Tahun 11 – Edisi 125 Safar / Djumadil Ula 1433 H / Januri 2012